Friday 28 August 2015

MANUSIA DAN PENGETAHUAN

Hakekat Manusia

          Manusia pada dasarnya adalah “animal”.
         
Sebagai “animal”, manusia masuk pada golongan Primates, kelas Mammalia, fylum Vertebrata. Oleh karenanya, manusia memiliki keseluruhaan ciri, baik Vertebrata, Mammalia, maupun Primates. Ciri-ciri dimaksud antara lain adalah: [i] bertulang-rangka, [ii] berdarah panas dan berbulu, serta [iii] pentadaktilis (Mulia dan Hidding, tth.; Haviland, 1992). 


 Manusia dan Asal-Usul Pengetahuan
           
Di antara Primates, manusia adalah makhluk yang paling sempurna. Manusia memiliki alat untuk berbicara. Manusia juga memiliki struktur badan dan tangan yang memungkinkannya untuk berjalan tegak (erectus). Hal lain yang merupakan keistimewaan dan kesempurnaan manusia, yang dengan itu membedakan manusia dari Mammalia lain, dan bahkan animal, ialah volume dan susunan otaknya.
         
Oleh karena itulah, Aristoteles (384-322 seb. M) mendefinisikan manusia sebagai “the animal that reason”. Manusia adalah hewan yang berakal-sehat, hewan yang berakal-pikiran. Hocking (1957) mendefinisikan manusia “as the animal who thinks”. Manusia adalah hewan yang berpikir. Berpikir itulah yang mencirikan hakekat manusia dan karena berpikirlah dia menjadi manusia.  Homo sapiens (Jujun S. . Suriasumantri, 1989).
         
Berpikir pada dasarnya adalah bertanya, atau mempertanyakan sesuatu. Untuk apa bertanya? Untuk mencari jawaban, ingin tahu (jawaban) sesuatu. Dengan demikian, bertanya tidak lain adalah proses tahu, suatu proses mencari tahu. Berpikir sebagai sebagai proses mencari tahu itulah yang kemudian membuahkan apa yang disebut “pengetahuan” (knowledge).
         
Pengetahuan adalah hasil pemahaman manusia terhadap sesuatu yang bersifat umum dan spontan tanpa perlu penyelidikan (Yulia Budiwati, dkk., 2006). Definisi lain menyebutkan, bahwa pengetahuan adalah putusan-putusan yang dibuat manusia terhadap obyek pengalaman, yakni hasil persentuhan indera manusia dengan alam sekitar (Poedjawijatna, 1987). 

 Klasifikasi Pengetahuan

Pengetahuan sebagai hasil tahu atau proses berpikir manusia ada banyak macamnya.

Poedjawijatna (1987) mengklasifikasikan bermacam-macam pengetahuan itu menjadi sebagai berikut :

a.    Klasifikasi atas dasar sifat putusan :
1.    Pengetahuan Umum
Ialah pengetahuan yang putusannya berlaku umum
2.    Pengetahuan Khusus
Ialah pengetahuan yang putusannya berlaku khusus, mengenai satu hal;

b.    Klasifikasi atas dasar tingkatannya :
1.    Pengetahuan biasa
Ialah pengetahuan yang dipergunakan orang terutama untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, tanpa mengetahui seluk-beluk yang sedalam-dalamnya dan seluas-luasnya
2.    Ilmu atau ilmu pengetahuan
3.    Filsafat (pengetahuan “supra-ilmiah” atau “supra-pengalaman” ).


Endang Saifuddin Anshari (1990) mengajukan klasifikasi lain mengenai pengetahuan seperti berikut ini :

a.  Pengetahuan biasa
Ialah pengetahuan tentang hal-hal yang biasa, yang sehari-hari
Pengetahuan ini lazim dikenal dengan sebutan “pengetahuan” an sich
b.  Pengetahuan ilmiah, yang selanjutnya lazim dikenal dengan
     sebutan “ilmu” atau “ilmu pengetahuan”
c. Pengetahuan filosofis, yang selanjutnya lazim dikenal dengan sebutan “filsafat”
d.  Pengetahuan teologis

Ialah pengetahuan keagamaan, pengetahuan tentang agama, pengetahuan tentang pemberitahuan (wahyu) dari Tuhan. 

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment