Friday 28 August 2015

HUBUNGAN TEORITIK SEJARAH LOKAL DENGAN SEJARAH NASIONAL, SEJARAH REGIONAL DAN SEJARAH DUNIA

Pada penjelasan sebelumnya telah disinggung bahwa klasifikasi sejarah berdasarkan batasan wilayah geografisnya antara lain terdiri dari (1) sejarah dunia, yaitu sejarah yang mencakup seluruh wilayah di dunia atau dunia internasional; (2) sejarah wilayah atau sejarah regional mencakup wilayah satu kawasan benua atau sub benua seperti sejarah Amerika, sejarah Asia Tenggara; (3) sejarah nasional, mencakup sejarah satu negara satu kesatuan wilayah negara seperti sejarah Indonesia; (4) sejarah lokal, mencakup sejarah suatu tempat, satu lokalitas masyarakat tertentu (Widja, 1991: 33-40).

Dalam konteks sejarah tentang Indonesia, maka perbedaan lokal dan nasional tidaklah terletak pada nilai abstraksi dan generalisasi makin nasional makin kurang detailnya, tetapi pada orientasi. Jika sejarah nasional menuntut problematik yang menuju integrasi dari berbagai lokalitas, maka sejarah lokal tidak memerlukan ini. Masalah lokal adalah masalah lokal dan segala masalah yang menyangkut berkisar pada dirinya. Karena itu pertanyaan pokoknya lebih sederhana “apakah hal-hal ini, proses dan kecenderungan struktural, dapat menjelaskan perkembangan dari masyarakat di daerah ini?, di lokalitas ini?...

Sekai lagi masalah pokok ialah bersumber pada logika yang dimunculkan oleh realitas lokal. Realitas itu memang tidak seluruhnya bersal dari dalam, ia juga bisa diberi warna, atau bahkan diubah dari luar. Tetapi ia riil pada daerah tertentu itu. Berdasarkan pikiran ini maka bisa saja terjadi bahwa sesuatu yang termasuk kategori penting dalam sejarah nasional, sama sekali tak berarti penting pada sejarah lokal. Sejarah nasional ditentukan oleh kekuatan-kekuatan yang ekstra lokal, tidak hanya akumulasi peristiwa lokal ataupun hanya kepentingan satu, dua lokal yang strategis, tetapi juga oleh perimbangan-perimbangan kekuatan pada tahap nasional. Konsekuensi selanjutnya dari sikap ini ialah bahwa periodisasi sejarah lokal tidak harus sama dengan sejarah nasional.

Lokal berarti lingkup terkecil dari wilayah yang dikaji. Kedudukan sejarah lokal dalam sistematik ilmu sejarah merupakan bagian atau sub kajian ilmu sejarah yang berhubungan dengan kewilayahan atau spasial kajian ilmu sejarah. Sejarah lokal merupakan unit mikro dari sejarah nasional atau sejarah internasional (jika sejarah nasional merupakan unit makro).

Menurut Jordan, sejarah lokal atau lokalitas itu tidak dapat dipisahkan dari lingkungan yang lebih besar (dalam hal ini negara atau dunia) karena yang kecil hakekatnya adalah bagian dari yang lebih besar, dengan demikian yang kecil akan kurang bisa dimengerti tanpa memperhatikan keseluruhan yang lebih besar (Widja, 1991: 37). Keterkaitan sejarah nasional, regional dan dunia dengan sejarah lokal tentu saja bukan harus diartikan bahwa sejarah nasional dan sejarah makro itu sendiri adalah semata-mata gabungan dari sejarah-sejarah di tingkat lokal. Masing-masing lokalitas memiliki realitas kesejarahannya sendiri yang hanya bisa dimengerti oleh lokalitas itu. Di samping itu, menurut F. A. Soetjipto tingkat keterkaitan sejarah lokal dalam hubungan sejarah nasional juga berbeda-beda, namun ada juga beberapa hal yang ikut menentukan keterkaitan kedua unit sejarah itu.

F. A. Soetjipto juga menambahkan bahwa terdapat dua pengertian yang berbeda pada istilah regional. Arti yang pertama adalah regional pada perspektif nasional yaitu regional adalah bagian dari nasional. Posisi regional disini adalah antara nasional dan lokal. Arti yang kedua adalah regional pada perspektif dunia yaitu regional adalah bagian dari internasional. Posisi regional adalah antara internasional dan nasional. Dalam perkembangan lebih lanjut, istilah regional lebih banyak digunakan dalam perspektif regional dunia, yang urutannya kurang lebih dunia – regional – nasional – lokal.


Secara lebih umum dapat dirumuskan bahwa dalam sejarah nasional tekanan terutama diberikan pada gambaran yang lebih meluas serta menyeluruh dari suatu lingkungan bangsa, begitu pula dengan sejarah dunia yang merupakan gambaran lingkungan bangsa-bangsa atau umat manusia di dunia, serta sejarah regional sebagai gambaran lingkungan bangsa-bangsa di satu kawasan benua atau sub benua. Sedangkan sejarah lokal yang mendapat perhatian utama justru peristiwa-peristiwa di lingkungan sekitar suatu lokalitas sebagai suatu kebulatan, dan menempatkan sejarah nasional, regional dan dunia sebagai latar belakang dari peristiwa-peristiwa khusus di lokalitas tersebut.
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment