Friday 28 August 2015

DEFINISI SEJARAH LOKAL

Lokal berarti lingkup terkecil dari wilayah yang dikaji. Kedudukan sejarah lokal dalam sistematik ilmu sejarah merupakan bagian atau sub kajian ilmu sejarah yang berhubungan dengan kewilayahan atau spasial kajian ilmu sejarah. Sejarah lokal merupakan unit mikro dari sejarah nasional atau sejarah internasional (jika sejarah nasional merupakan unit makro).

            Sejarah lokal bisa dikatakan sebagai suatu bentuk penulisan sejarah dalam lingkup yang terbatas yang meliputi suatu lokalitas tertentu. Jadi keterbatasan lingkup itu terutama biasanya dikaitkan dengan unsur wilayah atau unsur spasial. Pengertian yang sangat sederhana ini dengan sendirinya perlu dijelaskan lebih jauh. Pertama-tama kiranya penting pula disadari bahwa istilah sejarah lokalitu sendiri sering diganti dengan berbagai istilah lain yang dianggap lebih cocok oleh pemakainya (Widja, 1991: 13).

            Definisi sejarah lokal yang lain diambil dari pendapat Taufik Abdullah yang menyebutkan bahwa lokal hanyalah tempat atau ruang. Jadi sejarah lokal hanyalah berarti sejarah dari suatu tempat, suatu locality, yang batasannya ditentukan oleh perjanjian yang diajukan penulis sejarah. Dengan begini sejarah lokal secara sederhana dapat dirumuskan sebagai kisah di kelampauan dari kelompok atau kelompok-kelompok masyarakat yang berada pada daerah geografis yang terbatas (Abdullah, 1996: 15).

            Sebagai tambahan, F.A Soetjipto menyebutkan bahwa sejarah lokal adalah proses perkembangan aktivitas manusia masa lampau di daerah tertentu.

Di Indonesia sendiri, di samping istilah sejarah lokal, dikenal juga istilah sejarah daerah. Bahkan suatu proyek penulisan sejarah yang disponsori oleh Departemen P dan K Pusat dalam tahun anggaran 1977/1978 disebut dengan istilah proyek penulisan “sejarah daerah”. Sering pula istilah sejarah lokal dan sejarah daerah digunakan secara berganti-ganti tanpa suatu penjelasan yang tegas.

            Ada pula istilah ethnohistory yang terutama muncul di kalangan ahli antropologi. Menurut Budhisantoso, ethnohistory bisa diterjemahkan sebagai sejarah suku bangsa atau sejarah etnis. Meskipun ada aspek-aspek dari sejarah etnis yang saling bertumpang tindih dengan pengertian sejarah lokal, terutama dalam hubungan aspek kesatuan etniskultural yang disinggung di atas, tapi tentu saja tidak ada dasar yang kuat untuk membaurkan istilah itu. Kedua istilah itu pada dasarnya berakar pada dua disiplin ilmu yang berbeda. Yang satu, sejarah lokal, adalah bagian dari ilmu sejarah, sedang yang lain, sejarah etnis, adalah hakekatnya termasuk disiplin antropologi.

            Di negara Barat juga terdapat beberapa istilah untuk sejarah lokal. Di samping istilah yang umum, yaitu “local history” (sejarah lokal), maka dikenal pula istilah-istilah seperti “community history”, atau “neighborhood history”, bahkan belakangan ada istilah “nearby history” (Kyvig&Marty, 1984: 4 dalam Widja. 1991: 14).

            Lebih detail lagi Jordan (1968) menambahkan bahwa sejarah lokal adalah sejarah yang mengkaji bukan terbatas pada suatu tempat yang merupakan kesatuan wilayah atau lokalitas lainnya, melainkan juga pranata-pranata sosial serta unit-unit budaya yang ada dalam satu lokalitas (Widja, 1991: 14).


            Terlepas dari itu semua, Widja menegaskan dalam bukunya bahwa pengertian sejarah lokal adalah studi tentang kehidupan masyarakat atau khususnya komunitas dari suatu lingkungan sekitar (neighborhood) tertentu dalam dinamika perkembangannya dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Widja, 1991: 15).
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment